Tindak Lanjut Kerjasama Badan Litbang Kementerian ESDM dan PT. TIMAH. Tbk., Pangkalpinang.

Badan Litbang ESDM melalui dua satuan kerja (satker) Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (tekMIRA) pada tanggal 11-12 Mei 2018 melakukan kunjungan ke PT. TIMAH Tbk ke Pangkal Pinang. Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Ka.Balitbang ESDM FX. Sutijastoto yang didampingi Sekertaris Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM, Sujatmiko, Tim P3GL (P. Hadi Wijaya, Noor Cahyo, Udaya Kamiludin dan F. Novico) serta Husaini (tekmira).

Kunjungan kerja ini dimaksudkan sebagai langkah tindaklanjut pertemuan FGD KSO P3GL dan PT TIMAH Tbk. yang digelar pada pertengahan Maret lalu sekaligus untuk menyamakan persepsi tentang status dan kemajuan riset LTJ yang telah dilakukan oleh Balitbang ESDM, dalam hal ini tekMIRA. Dari pihak PT TIMAH Tbk.dipimpin langsung oleh Direktur Pengembangan Usaha dan Niaga (Trenggono Sutiyoso) dengan didampingi Kadiv.Eksplorasi (Setiawan Raharjo) dan jajarannya.

Pada pertemuan ini, juga ditandai dengan penyerahan invoice oleh P3GL ke PT. TIMAH Tbk. sebagai simbol dimulainya pelaksanaan pekerjaan paket-2 berupa Jasa Layanan Perbantuan Tenaga Ahli Bidang Geologi Kelautan sebagai implementasi dari Perjanjian Kerja Sama No. 146/05/BLK/ 2018 dan 14/Tbk/SP-2000/18-S11.4 tentang “Kerjasama Eksplorasi Untuk Penemuan Timah Dasar Laut dan Mineral Ikutannya” yang telah ditandatangani dihadapan Menteri ESDM di Jakarta pada tanggal 17 Januari 2018.

Pertemuan yang diwarnai dengan suasana penuh keakraban ini dimulai pukul 08:00 WIB dan ditutup Pkl. 17.20 WIB dengan empat butir hasil yang disepakati. Pertama, segera akan dimulainya pekerjaan “Perbantuan Tenaga Ahli Bidang Geologi Kelautan” yang rencananya sekitar tanggal 18 Mei 2018 sebagai kelanjutan dari pekerjaan yang telah dilakukan pada akhir 2017 yang lalu. Kedua, Menjajagi pertemuan dengan Ditjen Minerba (Bina Program dan SDBH), Itjen dan Biro Hukum ESDM terkait rencana pematangan konsep KSO P3GL dan PT. TIMAH Tbk. berupa peluang penugasan kepada BLU P3GL untuk melakukan ekplorasi mineral kelautan. Lokasi kasus adalah Perairan sekitar Bintan, yang berdasarkan rumus empiris yang dimiliki oleh PT TIMAH Tbk dengan luasan sekitar 435.000 Ha akan dihasilkan cadangan sebesar 1,2 jt ton Sn, sehingga dapat memenuhi target perolehan cadangan timah sebesar 110 ribu ton/tahun. Ketiga, Peluang kerjasama antara TEKMIRA dan PT. TIMAH juga dibahas dengan mendiskusikan prospek pengembangan Logam Tanah Jarang (LTJ). Seperti diketahui untuk mendapatkan kapasitas produksi 10.000 ton per tahun (bahan baku dari PTBGN), LTJ Oksida (Gd2O3, CeO2 Serium, La2O3 Lantanum Oksida, Sm2O3 Samarium Oksida) membutuhkan monasit sekitar 36.000 ton. Sementara produksi PT. TIMAH hanya 138 ton per tahun dan peluang yang dapat dikembangkan sebesar 1100 ton per tahun. Keempat, Mendorong tekMIRA untuk terlibat lebih aktif dalam penyusunan FS untuk mendapatkan produk hingga Gd, mengingat pasar yang sudah jelas (contrast agent dan MRI). Kondisi saat ini, PuslitbangTekmira telah mampu membuat pilot project 10 kg umpan REE-OH dengan hasil 0,5 kg GdO dan PT TIMAH dengan fasilitas pengolahan monazite menjadi REE-OH dengan umpan 50 kg yang merupakan bahan baku untuk GdO; Untuk mencapai target 1000 ton/ tahun monasit umpan, perlu dilakukan upaya riset bersama antara Balitbang ESDM (PuslitbangTekmira), PT Timah dan Batan untuk mendapatkan bahan baku Gadolinium (Gd) dan proses investasi dengan membentuk “Tim Kerja Tetap” untuk scale up skala industri.

Hasil pertemuan dan tindak lanjut kerjasama antara Badan Litbang ESDM dan PT. TIMAH ini memberikan harapan besar bagi Badan Litbang untuk mengembangkan BLU di masing-masing Satkernya dengan pelayanan yang semakin prima terhadap mitra bisnisnya (Bidang Afiliasi dan Informasi - uk/fn).

Leave a comment

Full HTML

  • Web page addresses and e-mail addresses turn into links automatically.
  • Lines and paragraphs break automatically.

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Web page addresses and e-mail addresses turn into links automatically.
  • Lines and paragraphs break automatically.