Sejarah P3GL
Sejarah Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) dimulai dengan dibentuknya Seksi Geologi Marin dan Seksi Geofisika Marin pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G) tahun 1979. Pada tanggal 6 Maret 1984 kedua Seksi tersebut kemudian ditingkatkan menjadi Pusat Pengembangan Geologi Kelautan (PPGL) di bawah Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral berdasarkan SK Menteri Pertambangan dan Energi No. 1092 Tahun 1984.
Pada awal berdirinya, PPGL didukung oleh empat bidang teknis, yaitu : Bidang Geologi Kelautan, Bidang Geofisika Kelautan, Bidang Sarana Operasi Kelautan, Bidang Manajemen Informasi dan Bagian Umum, dengan jumlah sumber daya manusia 164 orang. Sarana dan prasarana yang dimiliki sebagian berasal dari P3G.
Dalam perjalanannya, PPGL telah membangun Kapal Peneliti Geomarin I dan memiliki berbagai peralatan survei pantai. Kapal Peneliti Geomarin I diopeasikan untuk mendukung kegiatan pemetaan geologi kelautan bersistem skala 1:250.000 di perariran dangkal. Peralatan survei pantai dioperasikan untuk mendukung kajian geologi kelautan tematik di kawasan pesisir. Selanjutnya berdasarkan SK Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 150 Tahun 2001, PPGL dimekarkan menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) di bawah Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral.
Sejarah Geomarin I
Tahun 1985 Proyek Survei Geologi dan Mineral sub-Proyek Geologi dan Geofisika Kelautan Mengadakan Pekerjaan Perancangan Geomarin I oleh PT Sugandi Associates Jakarta dan dibangun oleh PT. Inggom Shipyard Jakarta dibiayai dari APBN Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mneral Departemen Pertambangan dan Energi.
Bulan Januari tahun 1990 serah terima KM. GEOMARIN I dari PT. Inggom Shipyard Jakarta kepada Pusat Pengembangan Geologi Kelautan, dilanjutkan sea trial dan kegiatan survei perdana dengan Kepala Tim Ir. Dida Kusnida M.Sc, Survey perdana ini berhasil menyelesaikan 2 lembar peta dengan pelabuhan singgah Cirebon. Pada awal dioperasikan KM. GEOMARIN I berada di bawah Seksi Perbekalan, Bidang Sarana Tehnik dengan Kepala Seksi Ir. Dadang Kadarisman, dan Kepala Bidang Drs. Aswan Yasin. Saat itu ruang akomodasi belum dilengkapi pendingin ruangan (AC), AC hanya tersedia di Laboratorium dan Kamar Nakhoda, sedangkan a frame belum bisa dioperasikan. Kegiatan survey awal untuk pengambilan sampel sedimen menggunakan winch portable dan ganco panjang.
Pada tahun 1993 baru dipasang winch baldor dengan panjang wire ± 3500 m, selanjutnya pada tahun 1994 a frame dapat dioperasikan dengan menggunakan power pack winch baldor, dan pada tahun tersebut seluruh ruang akomodasi sudah dilengkapi pendingin ruangan.
Kiprah Geomarin I
Tahun 1990 sampai dengan 2011 Hasil- hasil Pemetaan Geologi dan Geofisika KM. GEOMARIN I di perairan Indonesia menyelesaikan ± 87 lembar peta Skala 1:250.000 (terbanyak di Perairan Laut Jawa). KM Geomarin I ini juga telah menyinggahi 35 pelabuhan dari 121 pelabuhan yang ada di Indonesia, dan 20 wilayah Provinsi. Lokasi terjauh yang telah dijangkau oleh KM Geomarin I adalah Perairan Aceh, Perairan Bitung, Perairan Flores. Berikut ini adalah hasil pemetaan yang dilakukan dengan KM. Geomarin I.
- Data seismik, 2000 kiloline x 87 lokasi : 174.000 kiloline
- Data magnet: ½ x 174.000 kiloline = 87.000 kiloline
- Contoh sedimen dasar laut : 50 contoh x 87 = 4350 contoh
- Laporan hasil pemetaan : 87 laporan
- Peta yang telah dipublikasi yaitu Peta sebaran sedimen permukaan dasar laut, Peta Anomali Intensitas magnet total, dan Peta struktur geologi
- Publikasi Karya Tulis Ilmiah
- Meningkatkan Pengetahuan dan Keahlian Tenaga Fungsional dan Sumber Daya Manusia P3GL
Tahun 2000 Retrofit KM. GEOMARIN I dimulai dengan kegiatan pertama adalah mengganti mesin induk, semula menggunakan mesin merk MWM diganti dengan mesin merk Yanmar, sehingga kapal bisa mencapai kecepatan jelajah 9 knot
KM. GEOMARIN I sampai saat ini secara periodik melaksanakan kegiatan docking, guna mempertahankan klas yang diberikan oleh Biro Klasifikasi Indonesia, survey di atas dok terakhir dilaksanakan bulan November 2011.
Berdasarkan sertifikat yang dikeluarkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia untuk KM. GEOMARIN I, klasifikasi lambung, klas dipertahankan dan revalidasi. klasifikasi mesin, klas dipertahankan dan revalidasi, dan sertifikat garis muat revalidasi. artinya bahwa KM. GEOMARIN I masih layak laut (seaworthness).