Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL), mendapat tugas dari Kepala Badan Litbang ESDM untuk menghadiri dan mewakili Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam acara Deklarasi Pembentukan Konsorsium Riset Samudera. Kegiatan deklarasi ini difasilitasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Jakarta, pada hari selasa, 26 September 2017.
Konsorsium riset samudera ini dihadiri langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang P.S. Brodjonegoro dan Plt. Kepala LIPI, Bambang Subiyanto sekaligus menyaksikan penandatanganan Deklarasi Pembentukan Konsorsium Riset Samudera. Kegiatan ini dilakukan oleh dan atas kerjasama antara 11 kementerian /lembaga dan universitas, antara lain Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Universitas Sriwijaya, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Pertanian Bogor (ITB).
Dalam kata sambutannya, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang P.S. Brodjonegoro menyampaikan bahwa pada tahun 2017, pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan penambahan teknologi survei pada kapal riset Baruna-I dan Baruna-II untuk meningkatkan riset kelautan. Menteri juga menyampaikan, bahwa kedepan diperlukan penambahan kapal riset baru yang lebih representatif guna mendukung survei wilayah laut di seluruh Indonesia. Kapal riset yang modern dapat menjadikan bangsa Indonesia lebih bangga menjadi negara maritim terbesar di dunia, dan dapat melaksanakan pembangunan nasional melalui program-program kelautan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Untuk itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas mengarahkan agar semua kapal riset yang ada harus didata kembali baik potensi dan kemampuan teknologinya yang kemudian akan dijadikan data pihak konsorsium yang sudah dideklarasikan saat ini.
Berkaitan dengan semangat dan dukungkan pihak Kementerian PPN/Bappenas kepada kementerian/lembaga untuk terus meningkatkan kemampuan teknologi risetnya, maka P3GL pun sebagai institusi riset sudah melakukan kajian selama kurang lebih 5 tahun untuk mengembangkan teknologi riset kelautannya, dengan merencanakan pembuatan Kapal Riset Geomarin IV. Pembangunan Kapal Riset Geomarin IV ini telah mendapat dukungan dari Menteri ESDM Ignasius Jonan, yang memahami dan menaruh perhatian yang besar pada pembangunan kelautan nasional. Namun, sambil menunggu perbaikan peralatan pada Kapal Riset Geomarin III, maka pembangunannya ditunda dulu.
Saat ini telah selesai penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan akan dilanjutkan dengan pembangunannya.Hal ini sudah sering disampaikan secara langsung oleh Kepala P3GL, Dr. Ediar Usman, di pelbagai forum, seminar dan diskusi. Salah satunya disampaikan pada saat acara seminar Pengembangan Riset Samudera/Kelautan Bappenas-LIPI yang mendahului acara Deklarasi Konsorsium Riset Samudera, pada tanggal 18 September 2017, di Gedung RTRC Marbest, Jakarta. Dalam paparannya Kepala P3GL menyampaikan presentasinya dengan judul, Pengembangan Riset Samudera/Kelautan: Program Litbang Geologi Kelautan.
Kepala P3GL juga menyampaikan prestasi luar biasa dalam operasional Kapal Riset Geomarin III milik Kementerian ESDM yang dikelola oleh P3GL adalah, keberhasilan mendapatkan data batimetri dan seismik di wilayah Landas Kontoinen Indonesia (LKI) di atas 200 mil laut, di utara Papua yang kaya potensi energi dan sumber daya mineral. Luas wilayah yang berpotensi menjadi LKI tersebut adalah 112.897,53 km2 atau setara dengan luas P. Jawa 128.297 km2. Potensi wilayah LKI tersebut akan menambah luas wilayah laut Indonesia dan telah disampaikan pada acara Focus Group Discussion (FGD) dan Rapat Koordinasi ”Perkembangan Pengaturan Hukum Internasional Terkait Aktivitas di Kawasan Dasar Laut Internasional (The Area) International Seabed Authority (ISA)” dan “Penyusunan Posisi Nasional Terkait Marine Biological Biodiversity of Areas Beyond National Jurisdiction (BBNJ)”. FGD dan Rapat Koordinasi tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, Kemlu di Yogyakarta pada tanggal 20 Juni 2017. Selanjutnya data tersebut akan menjadi bahan Joint Submission bersama antara Indonesia, Papua New Guinea dan Mikronesia.
Potensi penambahan klaim landas kontinen ini tidak hanya sekedar penambahan luas wilayah, tetapi juga memiliki prospek potensi sumber daya, baik sumber daya biotik maupun abiotik. Potensi ESDM di wilayah LKI dan ISA di bidang energi berupa shale gas, gas hidrat; di bidang mineral berupa polymetallic nodules (tembaga, kobal, nikel, mangan) dan polimetallic sulphides (seng, emas dan perak). Hasil riset lainnya adalah temuan potensi emas di gunung api bawah laut di kawasan perairan Laut Banda pada gunung api Komba, Laut Flores. Kedepan, dengan pengusulan Kapal Riset Geomarin IV dengan peralatan seismic 3D akan memperkuat kegiatan riset migas dan energi samudera. Ini tentu akan membantu dalam mengungkapkan potensi samudera dan menjadi kebanggaan Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia dan sekaligus membangun kebanggaan Indonesia di forum-forum internasional. Menurut Kepala P3GL, Dr. Ediar Usman, dengan peralatan Kapal Riset Geomarin IV, akan menjadikan Indonesia berdaulat terhadap data kelautan, dan menjadi dasar dalam pengembangan potensi ekonomi kelautan untuk kesejahteraan rakyat.
Dengan adanya konsorsium ini diharapkan riset kelautan seluruh wilayah Indonesia lebih berkualitas dan lebih dapat dibanggakan, sesuai dengan apa yang disampaikan Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Zainal Arifin, “Keberadaan konsorsium ini penting sebab Indonesia sebagai negara maritim yang besar membutuhkan peran strategis dan kontribusi iptek kelautan dalam konteks pembangunan nasional dan daya saing bangsa”.
(Bidang Afiliasi dan Informasi/arifs)
link terkait : http://rri.co.id/post/berita/438376/nasional/pembentukan_konsorsium_riset_samudera_dideklarasikan_di_jakarta.html
Leave a comment