Kompilasi data geologi kelautan regional lembar NA-48 sekala 1:1.000.000, mencakup wilayah Kepulauan Riau dan perairan Natuna Barat di Laut Cina Selatan pada posisi geografi 0°- 4° LU dan 102° -108° BT. Secara geografis dan strategis termasuk wilayah Propinsi Kepulauan Riau yang berbatasan dengan negara-negara tetangga dan juga merupakan jalur lintas pelayaran internasional. Kegiatan kompilasi ini merupakanupaya pengumpulan dan integrasi data geologi dan geofisika kelautan baik data primer maupun sekunder, serta analisis prospektif dalam kaitannya dengan aspek energi dan sumber daya mineral. Selain itu kegiatan kompilasi ini diharapkan juga dapat membantu kebutuhan data informasi energi dan sumber daya mineral kelautan secara regional yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan ekonomi nasional dan daerah. Penyajian data kompilasi akan menggunakan metoda Sistem Informasi Geografi (SIG), yaitu memadukan hasil Pemetaan Dasar dengan inventarisasi sumber daya alam, sehingga manajemen data-nya meliputi penyediaan data, pengelolaan, analisis, evaluasi, pemeliharaan dan perencanaan, yang diharapkan dapat membantu dalam memantapkan arah pengambilan keputusan. Secara geologi, Kepulauan Riau (Pulau Karimun, Barelang dan Bintan) merupakan perwujudan dari daratan Sunda (Sundaland), dengan Laut Natuna bagian timulaut termasuk ke dalam sub‑sistem tepian bagian baratlaut Laut Cina Selatan (LCS). Secara stratigrafi kepulauan ini didominasi oleh zona batuan beku granit plutonik berumur Trias Akhir. Keberadaan batuan granitik ini menghasilkan batuan rombakan berupa batuan sedimen kaya kuarsa (dikenal sebagai batupasir kuarsa, Tersier Bawah), yang menutupi hampir sebagian besar paparan Sunda dan Kepulauan Riau. Sedangkan di Laut Natuna berkembang dua cekungan Sedimentasi Tersier yang kaya minyak dan gas (MIGAS), yaitu Cekungan Natuna Barat (West Natuna Basin) dan Cekungan Natuna Timur (East Natuna Basin), yang dipisahkan oleh sistem Punggungan Natuna (Natuna Arch) berarah utara‑selatan yang membentuk Kepulauan Natuna Morfologi Kepulauan Riau dibentuk akibat erosi arus laut pada batuan granit sehingga memnbentuk suatu tonjolan bahkan dataran. Morfologi dasar laut yang berkembang relatif sedang sampai dalam, di sekitar pulau-pulau pola kontur mengikuti pola garis pantai melingkar dengan morfologi yang landai ditunjukan oleh garis kontur yang tidak renggang, di bagian tengah membentuk kontur terbuka yang semakin terjal dan dalam ke arah utara. Daerah ini dimanfaatkan sebagai alur pelayaran internasional yang banyak dilalui kapal-kapal berukuran besar Secara umum sedimen dasar laut Kepulauan Riau didominasi oleh pasir kuarsa berukuran sedang hingga kerikil yang berasal dari darat dan pasir mengandung pecahan cangkang foram yang berasal dari laut.
Leave a comment