Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) institusi dibawah Litbang ESDM pada awal berdirinya merupakan gabungan dari Seksi Geologi Marin dengan Seksi Geofisika Marin (1979). Kemudian berdasarkan SK Menteri Pertambangan dan Energi No. 1092 Tahun 1984 ditingkatkan menjadi Pusat Pengembangan Geologi Kelautan (PPGL). Pada tahun 2001 PPGL dimekarkan menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) bernaung dibawah Badan Litbang ESDM berdasarkan SK Menteri ESDM No. 150 Tahun 2001. Sejalan dengan Otonomi Daerah dan kemitraan, globalisasi, AFTA dan pesatnya perkembangan industri kelautan maka melaui Peraturan Menteri ESDM No. 0030 Tahun 2005 mengukuhkan kembali P3GL sebagai institusi penunjang dalam upaya meningkatkan investasi sektor ESDM terutama dalam penyediaan data klaim atas wilayah landas kontinen dan peningkatan status cekungan migas di laut.
Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya P3GL telah banyak melakukan penelitian dan pengembangan bidang geologi kelautan diseluruh wilayah Indonesia dengan prioritas kegiatan melakukan penelitian dan pengembangan di kawasan pantai dan laut juga pengembangan pelayanan riset dan teknologi.Dengan semakin terbatasnya sumber daya mineral dan energi didarat maka pencarian, penyelidikan dan pemetaan geologi yang dilakukan P3GL sangat bernilai strategis dan ekonomis, hal tersebut merupakan perwujudan tanggung jawab pemerintah dan negara dalam menggali potensi sumber daya mineral dan energi yang terdapat di laut, mulai dari kawasan pantai, perairan pantai hingga ke batas terluar Landas Kontinen termasuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dipersatukan oleh laut dengan luas seluruh wilayah teritorial 8 juta Km, panjang garis pantai mencapai 81.000 Km dan luas perairan 5,8 juta Km (2/3 luas wilayah NKRI) dan Indonesia memiliki Zona Ekslusif sepanjang 2,7 juta Km serta wilayah teritorial 3,1 juta Km merupakan peluang sekaligus tantangan dalam penyediaan sumber daya mineral dan energi. Peran P3GL dalam menentukan klaim kedaulatan pada sengketa wilayah perbatasan terutama pada lokasi yang memiliki cadangan sumber daya mineral maupun migas sangat diperlukan. Dengan kondisi yang demikian maka keberadaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan dimasa kini dan akan datang memiliki peran yang sangat strategis (* www.esdm.go.id.
Leave a comment