Semakin menipisnya cadangan energi fosil dewasa ini, telah mendorong berbagai pihak untuk mencari alternatif penggantinya. Demikian pula, berbagai pendorong dalam bentuk apresiasi dan penghargaan guna lebih memacu terlaksananya langkah kongkrit pencarian energi alternatif serta kepedulian terhadap lingkungan telah banyak diselenggarakan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Salah satu bentuk penghargaan kepedulian terhadap energi dan lingkungan tersebut adalah Global Energy Energy Globe World Award. Ajang ini merupakan penghargaan untuk kegiatan/proyek didunia tentang energi dan lingkungan. Penghargaan Energy Globe World Award dimulai tahun 1999 bertujuan memberikan apresiasi kepada individu atau kelompok pada keberhasilan proyek di seluruh dunia mengenai pemecahan masalah-masalah energi dan lingkungan.
Dalam ajang tersebut, Puslitbang Geologi Kelautan mengajukan dua judul penelitian, yaitu :
- Inventarisation sea Current Potential in Sunda Lesser Islands in Indonesia oleh Ai Yuningsih, Puslitbang Geologi Kelautan
- Utilization of Biogenic Gas for Rural Communities oleh Hananto Kurnio, Puslitbang Geologi Kelautan
Pada tahun 2013 ini, salah seorang Peneliti Madya di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, yaitu Ir. Hananto Kurnio, M.Sc., berhasil mendapatkan penghargaan Global Energy Award tahun 2013 melalui usul judul kegiatan “Utilization of Biogenic Gas for Rural Communities”.
Penganugerahan Energy Globe National Award 2013 kepada Hananto Kurnio dilaksanakan hari Kamis malam, tanggal 4 April 2013, bertempat di kediaman Konselor Perdagangan Kedutaan Besar Austria di Jakarta Dr. Hermann Ortner. Acara tersebut dihadiri juga oleh “His Excellency” Dutabesar Austria untuk Indonesia Mr. Andreas Karabaczek. Penyerahan sertifikat dilakukan oleh Duta Besar. Acara ini dihadiri oleh sekitar 50 orang yang terdiri atas Para Pejabat di Lingkungan Kementerian ESDM, LIPI, Perwakilan Kedutaan Besar Polandia, Belanda, Republik Ceko, dan Finlandia serta Agen Perusahaan Austria yang ada di Indonesia.
Dari Kementerian ESDM, turut hadir menyaksikan acara tersebut adalah Sekretaris Badan Litbang ESDM, Bapak Supirman dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Susilohadi.
Studi gas biogenik yang dilakukan oleh P3GL yang mendapatkan Penghargaan Energy Globe National Award 2013 bertujuan untuk mencari alternatif energi bagi daerah pedesaan yang akses energi konvensional terbatas. Potensi gas biogenik ini terdapat pada daerah zona pesisir pantai dan paleo - delta sungai besar di Indonesia. Karena terbatasnya deposit, sumber daya gas biogenik ini tidak dapat dikembangkan menjadi skala industri atau komersial, hanya untuk rumah tangga dan usaha kecil.
Implementasi pilot proyek gas biogenik telah berhasil dilakukan di daerah Kakap, Kabupaten Kapuas delta Sungai, Kalimantan Barat, tepatnya di rumah kepala desa. Setelah pengeboran, pipa, dan penyimpanan, gas dapat menyalakan kompor gas dan gas generator berkapasitas 500 Watttekanan rendah yang dirancang khusus.
Dari hasil diskusi selama acara ‘Award’ tersebut terdapat beberapa poin, bahwa proyek gas biogenic di Indonesia perlu terus diadakan terutama untuk membantu masyarakat terpencil yang jauh dari akses listrik dan BBM, mekanisme pembiayaan apakah perlu melibatkan pihak swasta mengingat pelaksanaan proyek hingga dibangunnya ‘demo plant’ menggunakan anggaran negara, apakah instalasi gas biogenic sudah dipatenkan; memang teknologi yang digunakan adalah yang biasa digunakan peternak sapi, akan tetapi yang membedakan adalah bahwa instalasi gas biogenic menggunakan sumber gas dari alam bukan kotoran sapi. (::am)
Leave a comment